PENGARUH MODEL HYBRID LEARNING BERBASIS PEMECAH MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI POLUSI PADA SISWA KELAS X SMK PGRI 2 NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Keywords:
model hybrid learning berbasis pemecah masalah, hasil belajar siswa.Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk 1) untuk mengetahui hasil belajar siswa tanpa menggunakan model Hybrid Learning berbasis pemecah masalah dan pembelajaran yang digunakan adalah model konvensional (ceramah) pada materi polusi, 2) untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model Hybrid Learning berbasis pemecah masalah pada materi polusi, 3) untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa antara tanpa menggunakan dan dengan menggunakan model hybrid learning berbasis pemecah masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi polusi. Penelitian ini dilakukan dengan jenis penelitian eksperimen semu (quasi eksperimen), dengan model desain post-test only control group design. Pengumpulan data berupa test dan dokumen. Subyek penelitian ini adalah kelas X AKL 1 dan AKL 2 SMK PGRI 2 Nganjuk Tahun Pelajaran 2021/2022. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini berupa analisis data statistik uji t. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh model hybrid learning berbasis pemecah masalah terhadap hasil belajar, dengan dilihat dari perbedaan hasil belajar siswa antara tanpa menggunakan dan dengan menggunakan model hybrid learning berbasis pemecah. Berdasarkan hasil nilai posttes, rata-rata nilai post-test untuk kelas eksperiment 81,219 dan rata-rata nilai post-test untuk kelas kontrol 76,844. Berdasarkan hasil analisis didapatkan taraf signifikasi 5% untuk dk=62 dengan nilai ttabel = 0,67847 dan thitung = 2,37445, maka thitung > ttabel yang berarti Ha diterima dan H0 ditolak.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 nada hanifa, Purwo Adi Nugroho, Imega Syahlita Dewi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. Hak cipta atas artikel apa pun dipegang oleh penulisnya.
2. Penulis memberikan jurnal, hak publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk membagikan karya dengan pengakuan atas kepenulisan dan publikasi awal karya tersebut dalam jurnal ini.
3. Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan dari publikasi awalnya di jurnal ini.
4. Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
5. Artikel dan materi terkait yang diterbitkan didistribusikan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0