PENGARUH PENDIDIDKAN DAN LATIHAN KRR (KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA) DAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHA REMAJA SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
DOI:
https://doi.org/10.69866/dp.v17i1.187Keywords:
Reproduksi remaja, Wirausaha, IntegrasiAbstract
Selama ini pelaksanaan pembelajaran kewirausahaan di SMK masih belum bisa menunjang pencapaian tujuan yang ditetapkan di kurikulum sekolah yaitu, lulusannya 100% bisa terserap di Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) serta mampu berwirausaha, di sisi lain prilaku siswa sebagai remaja sekolah sudah memprihatinkan di Jombang yang sering disebut kota santri ternyata perilaku gaya hidup remaja sudah mulai bergeser yang mengarah ke perilaku menganggur, konsumtif, miras dan sek bebas. Khususnya sek bebas remaja di Kabupaten Jombang mengalami kenaikan 16% per tahun, yang menunjukkan bahwa perilaku seks bebas remaja dengan perilaku konsumtif mempunyai korelasi yang kuat, karena selama ini materi Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) atau sek remaja sudah diberikan tetapi masih parsial yang tidak segera diikuti pemberian materi kewirausahaan (KWU).
Dengan permasalahan tersebut maka dipandang sangat urgen untuk segera ada solusi perbaikan melalui pendidikan dan latihan kewirausahaan yang inovatif dengan pengintegrasian isi materi pendidikan kewirausahaan dengan materi pendidikan sek remaja yang terorganisasi secara lebih terstruktur, sehingga dapat mengubah perilaku negatif sek bebas dan konsumtif menjadi prilaku positip dengan materi Kewirausahaan.
Penelitian ini bertujuan; (1) Mengembangkan “Bahan Ajar KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja) dan Wirausaha Tetap Sekolah Terpadu” untuk siswa SMK yang efektif, sebagai bahan ajar tambahan untuk pegangan siswa dan guru dalam proses belajar mengajar khususnya pada mata pelajaran kewirausahaan. (2) Memberikan pendidikan dan pelatihan secara terpadu dengan lebih intensif untuk peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku sek bebas melalui materi KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja) yang disertai dengan pemberian keterampilan berwirausaha melalui materi Wirausaha.
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan Design-Based Reseach (DBR) karena pendekatan ini mempunyai sifat fleksibelitas yang baik untuk model pengembangan bahan ajar. Alur pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan dasar kerangka operasional DBR yang mengadopsi dari model 4-fase yang dikembangkan oleh Heerington (2007). Fase 1(satu); analisis masalah dan kebutuhan, fase 2 (dua); penyusunan produk bahan ajar KRR dan KWU terintergrasi, fase 3 (tiga); implementasi produk, fase 4 (empat); evaluasi hasil.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mitra menghendaki bahan ajar yang digunakan untuk “Diklat KRR dan KWU Terpadu” bisa diterima siswa dengan sangat baik (85%), sehingga siswa tertarik, mudah dalam memahami, dan mempunyai minat yang sangat baik untuk belajar KRR dan kewirausahaan. untuk peningkatan kamampuan siswa praktek berwirausaha secara keseluruhan adalah sudah baik (67).
Downloads
References
Ajik, Suharti, 1995. Kelompok sebaya (Peer Group) Sebagai Media Penyampaian Informasi Kesehatan Masalah Seks Bagi Remaja. Buletin Penelitian Pelayanan Kesehatan, Surabaya: Departemen Kesehatan RI. P4K.
Bae, Tae Jun., et all., 2014. The Eelationship Between Enterpreneur Edu and Entepreneur Intension: A.Meta Analitic Review. Baylor Univrsity
BKK. 2016. Laporan Pencapaian Mutu ISO 9001:2008, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) PGRI I Jombang.
Dhimas Reza I, M. Jacky, 2016. Fenomenologi Kimcil SMK Swasta di Kalangan komunitas Musik Underground, Pradigma, Volume 04 Nomor 01
Effendy, Meiwita B., 2000. Masalah Reproduksi Remaja di Indonesia, Jakarta: FK Universitas Trisakti.
Fonner VA, Armstrong KS, Kennedy CE, O’Reilly KR, Sweat MD (2014). School Based Sex Education and HIV Prevention in Low- and Middle-Income Countries: A Systematic Review and Meta-Analysis. PLoS ONE 9(3): e89692. doi:10.1371/journal.pone.0089692
Fogarty R., 1991. The Mindfull Scholl: How to Intergrate the Curricula. Palatine, Illionis: IRI/ Skylight Publising. Inc.
Hall, Kelli Stidham., et all. 2016. J Adolesc Health ; 58(6): 595–597. doi:10.1016/j.jadohealth.2016.03.032
Herrington, Jan. 2007. Desigh-Based Research And Doctoral Students: Guidelines For Preparing A Dissertation Proposal, University of Wollongong, Australia
Iskandar, Onong Uchjana, 2000. Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi, Bandung: Citra Aditya Bakti.
Kucel, Aleksander, et al. 2016. Entrepreneurial Skills and Education-Job Matching of Higher Education Graduates. European Journal of Education, Vol. 51, No. 1
Laksmiwati, Ida Ayu Alit, 1999. Psikologi Remaja, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Marina Solesvik Paul Westhead Harry Matlay, 2014. "Cultural factors and entrepreneurial intention", Education + Training, Vol. 56 Iss 8/9 pp. 680 – 696
Mboik, Pieter B., 1991. Psikologi Keluarga dan Kehamilan, Suatau Bahasan Simposium Terbuka Kehamilan Remaja, Surakarta.
Mils, Herbet, 1971. Sexual Understanding Before Marriage, Michigan: Zondervan Publising Haouse.
Sarwono, Sarlito Wirawan, 2000. Perubahan Perilaku Seks Remaja di Bali, Yoyakarta: Pusat Penelitian Kependudukan UGM
Suharto, 2006. Pengembangan Peer Group Untuk Pendidikan Seksual Remaja Sekolah Menengan Umum (SMU). DHARMA PENDIDIKAN, Jurnal Pendidikan dan pengajaran STKIP PGRI Nganjuk, ISSN 1907-2813,Volume: 1, Nomor : 1, April 2013, Halaman : 44 – 62
Umunadi, E. Keneddy, 2014. Entrepreneurial, Technical And Vocational Skills Required For Self-Reliance And Job Creation In Nigeria. British Journal of Education Vol.2,No.5,pp.48-56.
Vanevenboven, Jenn., 2015. Advancesand Challenges in Entrepreneurship Education. Journal of Small Business Management. 51(3), pp. 466–470
Westhead, P. and Solesvik, M. Z., 2016. 'Entrepreneurship education and entrepreneurial intention : do female students benefit?', International small business journal., 34 (8). pp. 979-1003.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Suharto Suharto
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. Hak cipta atas artikel apa pun dipegang oleh penulisnya.
2. Penulis memberikan jurnal, hak publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk membagikan karya dengan pengakuan atas kepenulisan dan publikasi awal karya tersebut dalam jurnal ini.
3. Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan dari publikasi awalnya di jurnal ini.
4. Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
5. Artikel dan materi terkait yang diterbitkan didistribusikan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0