Implementasi Pendidikan Karakter Pada Model Project Based Learning Melalui Sumber Belajar Smartphone
DOI:
https://doi.org/10.69866/dp.v13i1.86Keywords:
Karakter, Pendidikan, Project Based Learning, Smartphone, Sumber BelajarAbstract
Upaya yang dapat dilakukan pendidik dalam mewujudkan generasi unggul bangsa menuju Indonesia Emas 2045 salah satunya melalui pendidikan karakter. Fenomena perubahan di abad 21 terhadap kemajuan teknologi yang begitu pesat berpengaruh pada peserta didik. Pendidikan karakter merupakan salah satu filter yang kuat dalam mengatasinya. Tujuan penelitian ini yaitu mengimplementasikan pendidikan karakter pada model Project Based Learning melalui sumber belajar smartphone. Nilai-nilai karakter diintegrasikan melalui pembelajaran dengan materi Dasar-dasar IPA. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dan jenis penelitian kualitatif dengan metode survei terkait persiapan, pelaksanaan dan penilaian pendidikan karakter. Sample penelitian pada 30 mahasiswa Pendidikan IPA Semester Ganjil Tahun Akademik 2017/2018. Teknik pengumpulan data melalui teknik angket, observasi, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep pendidikan karakter yang diterapkan berpengaruh pada peningkatan nilai pada prestasi sikap peserta didik dalam aspek berpikir kritis, percaya diri, jujur, kerjasama, tanggungjawab, pantang menyerah, dan inovatif. Peserta didik menunjukkan peningkatan perilaku yang dinyatakan dalam indikator pendidikan berkarakter secara konsisten. Pada apek inovatif, peserta didik mampu mengaplikasikan model Project Based Learning dengan membuat “Softcase Smartphone Berkarakter” sebagai pendukung belajar.
Downloads
References
Anonim. (2003) . Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Penerbit Sinar Grafika.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi. Revisi). Jakarta : Rineka Cipta.
Barnawi dan Arifin, M. (2014). Strategi dan Kebijakan Pembelajaran Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Berkowitz, M.W. and Bier, M.C. (2007). What Works in Character Education. Journal of Research in Character Education, (Online), 5(1): 29–48.
Birgili, B. (2015). Creative and Critical Thinking Skills in Problem-Based Learning Environments. Online Submission, 2(2), 71-80.
Depdiknas (2005). Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2005-2009. Menuju Pembangunan Pendidikan Nasional Jangka Panjang 2025. Jakarta: Depdiknas.
Dirjen Dikti Kemendiknas. (2010). Kerangka Acuan Pendidikan Karakter Tahun Anggaran 2010.
Hasan, S.H. (2010). Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Kementerian Pendidikan Nasional: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum.
Kartikawati, S., & Pratama, H. (2017). Pengaruh Penggunaan WhatsApp Messenger Sebagai Mobile Learning Terintegrasi Metode Group Investigation Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis. JUPITER (JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO), 2(2), 33-38.
Lillian, B. (2012). Scaffolding Teachers Integrate Social Media Into a Problem-Based Learning Approach. The Electronic Journal of e-Learning, 10 (1), 13-22.
Mergendoller, J.R, Markham, T., Ravitz, J., and Lahmer, J., (2006). Pervasive Management of Project Based Learning: Teacher as Guided and Facilitators. Dalam Evertson, C.M & Weinstein, C.S.(Ed), Handbook of Classroom Management Reseach, Practice dan Contemporary Issues. Lawrence Erlbaum Associates Inc. Publisher.
Rais (2010). Pengembangan Model Project Based Learning: Suatu Upaya Meningkatkan Kecakapan Akademik Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin UNM. Laporan Penelitian Tahun II DP2M DIKTI-LEMLIT UNM.
Susilo, A. (2014). Exploring Facebook and Whatsapp as Supporting Social Network Applications for English Learning In Higher Education.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 TW Maduretno, VS Andrini
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. Hak cipta atas artikel apa pun dipegang oleh penulisnya.
2. Penulis memberikan jurnal, hak publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk membagikan karya dengan pengakuan atas kepenulisan dan publikasi awal karya tersebut dalam jurnal ini.
3. Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan dari publikasi awalnya di jurnal ini.
4. Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
5. Artikel dan materi terkait yang diterbitkan didistribusikan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0