@article{Maduretno_Baddarutdin_2021, title={Efektifitas Model Problem Based Learning Sebagai Bentuk Aplikasi Teknik Instalasi Listrik Dalam Kehidupan Masyarakat}, volume={15}, url={https://journal.stkipnganjuk.ac.id/index.php/jdp/article/view/118}, abstractNote={<p>Program&nbsp; efisiensi&nbsp; energi&nbsp; di&nbsp; segala bidang, khususnya energi listrik&nbsp; makin&nbsp; dirasakan&nbsp; perlu&nbsp; karena semakin&nbsp; terbatasnya&nbsp; sumber-sumer&nbsp; energi yang&nbsp; tersedia&nbsp; dan&nbsp; semakin&nbsp; mahalnya&nbsp; biaya pemakaian&nbsp; energi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas model Problem Based Learning pada pokok bahasan teknik instalasi listrik sebagai bentuk aplikasi konsep fisika dalam kehidupan masyarakat. Metode penelitian yaitu berupa sosialisasi dengan memberikan penyuluhan dan pelatihan tentang tata cara menghemat penggunaan energi listrik ditinjau dari sisi teknik instalasi dan bahan listrik yang dipakai. Penyuluhan dan pelatihan dilakukan dengan langkah: (1) penyiapan materi, (2) penyajian materi, (3) pelatihan dan praktek, (4) implementasi dengan pemberian tugas, (5) observasi, supervisi, dan evaluasi dilapangan. Secara umum materi penyuluhan dan pelatihan adalah cara menghitung konsumsi energi listrik yang terpasang di rumah masing-masing mitra, cara pemasangan instalasi dan bahan listrik yang baik, dan langkah penghematan energi yang bisa dilakukan. Evaluasi juga dilakukan dengan mengukur keterlaksanaan tugas yang diberikan. Kegiatan pelatihan dilakukan sesuai jadwal yang telah disepakati dengan mitra dan bertempat di balai kantor Desa Mlilir, Kecamatan Berbek, Kabupaten Nganjuk. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa 84% masyarakat antusias dalam mengikuti kegiatan. Dalam kegiatan yang dilakukan, penggunaan lampu pijar (bohlam) diganti dengan Lampu Hemat Energi (LHE). LHE dipilih karena daya yang diperlukan jauh lebih kecil dibandingkan lampu bohlam. Lampu bohlam jika digunakan semakin lama semakin panas. Hal tersebut dikarenakan hampir 90% energi listrik yang diserap dirubah menjadi panas. Artinya efisiensi lampu bohlam hanya 10%. Luaran dalam kegiatan ini, selain masyarakat diberikan pemahaman tentang konsep hemat energi juga diberikan pelatihan untuk memperbaiki jika terjadi kerusakan</p>}, number={1}, journal={Dharma Pendidikan}, author={Maduretno, TW and Baddarutdin, Mohammad Candra Ali}, year={2021}, month={Okt}, pages={1 - 8} }